MSS NEWS -Berdasarkan informasi Kementerian Kesehatan hingga Selasa siang (8/11/2022) WIB, DKI Jakarta menambah pasien COVID-19 menjadi 2.254 kasus.
Kemudian diikuti dengan Jawa Barat dengan 1.063 kasus dan Jawa Timur dengan 908 kasus. Total penambahan kasus harian COVID-19 di Tanah Air sebanyak 6.601 kasus.
Sementara, jumlah kasus sembuh terbanyak di DKI Jakarta dengan jumlah 865 kasus. Jawa Timur memiliki 682 kasus setelah itu, dan Banten memiliki 393 kasus 3.197.
Sembilan kematian terjadi di Jawa Tengah, di mana itu adalah kasus terbanyak. Jawa Timur menyusul, dengan enam korban jiwa.
Sementara itu, ada tiga korban jiwa masing-masing di Bali dan DKI Jakarta. Total kasus meninggal harian di Tanah Air sebanyak 38 kasus.
Menurut Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, beberapa subvarian Omicron terbaru berdampak pada tren kasus COVID-19 yang diperkirakan akan mencapai puncaknya paling lambat awal Januari 2023.
“Dugaan kami, karena ini mulai terjadi (peningkatan, red.), mungkin paling lambat dalam 1,5 bulan puncaknya kita capai. Saya rasa di Desember 2022 atau paling lambat Januari 2023 puncaknya bisa kita lihat,” kata Budi.
Ia mengklaim bahwa sub-varian Omicron terbaru yang menyebabkan gelombang COVID-19 saat ini meningkat secara global adalah BA.2.75 yang terjadi terutama di India, XBB paling banyak di Singapura dan BQ. 1 dominan di Eropa dan Amerika Serikat. Serikat.
“Contohnya, subvarian XBB sempat membawa kasus per hari sampai 8.500 di Singapura. Sebagai perbandingan di Indonesia sekarang, sekitar 5.000an kasus,” katanya.
Berbeda dengan subvarian omicron lainnya, subvarian XBB yang diamati di Singapura memiliki peningkatan kasus yang cepat dengan tapi tren penurunan angka kasusnya cepat.
Vaksinasi Booster
Menurut data Kementerian Kesehatan hingga Selasa pukul 12.00 WIB, sebanyak 65.486.977 (65,49 juta) masyarakat Indonesia telah mendapatkan vaksinasi COVID-19 dosis penguat.
Data Kemenkes yang diterima di Jakarta, Selasa, menyebutkan jumlah tersebut bertambah sebanyak 107.861 penduduk dibandingkan hari sebelumnya,
Sementara yang mendapatkan vaksinasi penguat dosis kedua atau vaksinasi keempat sebanyak 685.599 penduduk atau bertambah 4.163 penduduk dibandingkan hari sebelumnya.
Sementara yang mendapatkan vaksinasi dosis kedua sebanyak 172.022.447 penduduk atau bertambah 33.190 penduduk dibandingkan hari sebelumnya.
Penduduk yang telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama sebanyak 205.206.052 penduduk atau bertambah sebanyak 15.962 penduduk dibandingkan hari sebelumnya. Target sasaran vaksinasi sebanyak 234.666.020 penduduk.
Untuk memenuhi kebutuhan dosis booster, masyarakat sasaran akan menerima sekitar 10 juta dosis vaksin COVID-19 pada November, menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
“November ini kami harapkan ada 5 juta dosis vaksin dalam negeri yang bisa kita pakai dan Desember juga ada 5 juta dosis lagi. Sehingga total yang bisa dibeli dan dimanfaatkan tahun ini 10 juta dosis,” kata Budi Gunadi Sadikin dalam Rapat Kerja Komisi IX DPR.