MSS News – Elon Musk mulai melakukan perombakan terhadap perusaan yang baru dibelinya dengan harga $44 Miliar tersebut.
Setelah melalui rangkaian tarik-ulur yang cukup dramatis untuk dapat membeli perusahaan platform sosial raksasa itu, Elon memulai langkah dengan memecat para eksekutif Twitter.
Dimulai dari sang CEO, Parag Agrawal kemudian Chief Financial Officer Ned Segal dan kepala urusan hukum dan kebijakan Vijaya Gadde setelah menyelesaikan pembelian senilai 44 miliar US dollar atau sekitar Rp. 686 Triliun dari platform media sosial pada hari Kamis lalu.
Musk menuduh bahwa mereka menyesatkan dirinya dan investor Twitter atas jumlah akun bot di Twitter. Menurut firma riset Equilar, para eksekutif berdiri untuk menerima pembayaran pemisahan dengan total sekitar 122 juta US dollar atau setara Rp. 1,9 Triliun.
Alasan Pemecatan
Dalam sebuah tweet pada hari Sabtu, analis LightShed, Rich Greenfield, mengatakan bahwa Musk memecat eksekutif Twitter teratas karena suatu alasan. Yakni mencegah saham mereka yang tidak vesting dari vesting sebagai bagian dari perubahan kontrol.
Dilansir dari Bloomberg, selama akhir pekan terlihat Elon Musk sering mengunjungi teman dekat dan penasihatnya untuk mengetahui tentang cara terbaik untuk mengubah layanan yang baru saja dia beli tersebut.
Belum jelas siapa yang pada akhirnya akan mengambil alih, tetapi Musk telah meminta nasihat teman lama dalam beberapa hari pertama kepemilikan Twitter-nya. Dia telah bertemu secara teratur dengan David Sacks, seorang teman dari PayPal-nya; Jason Calacanis, seorang teman dan investor; dan Sriram Krishnan, mantan eksekutif Twitter dan mitra umum saat ini di perusahaan ventura Andreessen Horowitz.
Musk juga menunjukkan minat untuk membawa kembali Kayvon Beykpour, mantan kepala produk Twitter, yang baru saja dipecat pada Mei, menurut tiga orang. Tidak jelas apakah Beykpour akan kembali.
