MSS NEWS – Menjelang Pemilu 2024 mendatang, Presiden Jokowi mengimbau semua pihak untuk mengedepankan politik adu gagasan.
Dia meminta agar tidak ada politik yang mengadu domba satu kelompok dengan kelompok lainnya. Jokowi tertarik untuk mengadakan pemilihan umum berkualitas pada tahun 2024.
“Kita harus mendorong kampanye berkualitas yang menyehatkan demokrasi kita, optimalkan teknologi informasi, mengedepankan politik adu ide, adu gagasan, bukan politik adu domba,” kata Presiden Indonesia pada Konsolidasi Nasional dalam Rangka Kesiapan Pemilu Tahun 2024 di Jakarta, Jumat (2/12).
Jokowi meminta hal itu diselesaikan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dia berpendapat, KPU harus memberikan pendidikan politik kepada pemilih dan peserta pemilu sesegera mungkin.
Hal itu menurutnya bisa dilakukan KPU. Joko Widodo mengklaim KPU memiliki pengalaman menyelenggarakan pemilu serentak di masa lalu.
“Sejak awal mengajak peserta pemilu yang damai, berintegritas, dan menolak tindakan tak terpuji yang mencederai demokrasi, menyebar fitnah, ujaran kebencian, politik uang, dan lain-lain,” ucapnya.
Sebelumnya, Jokowi menegaskan, calon peserta pemilu 2024 tidak boleh adu domba. Hal itu disampaikannya pada 29 November saat berkunjung ke Pontianak.
“Jangan sampai ada yang gesekan. Hindari! Jangan sampai ada yang benturan. Hindari! Jangan sampai ada yang, apalagi mengadu domba. Hati-hati sekali lagi,” kata Jokowi.
Hal itu diungkappkan setelah muncul video para relawan yang meminta persetujuan Jokowi untuk melawan kelompok lain. Khususnya yang ingin mendiskreditkan Jokowi.
Pada 14 Februari 2024, Hari pemungutan suara Pemilu Serentak 2024 akan digelar. Persiapan terkait pilkada sudah dimulai.
Pilkada saat ini sedang melakukan pengecekan fakta terhadap partai politik calon peserta pemilu. KPU akan menetapkan peserta Pemilu Serentak 2024 pada 14 Desember 2022.