MSS NEWS – Tubagus Raditya Indrajaya, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jabar. Menilai prediksi pemerintah, influencer keuangan serta pakar ekonomi bahwa ekonomi akan padam pada 2023 adalah siasat untuk menakut-nakuti masyarakat.
“Banyak sekali pengamat yang bicara, pengamat ekonomi, influencer, yang menyatakan bahwa siap-siap 2023 resesi, krisis. Kenapa ini seperti menjatuhkan mental kita,” kata Raditya dalam acara Business Gathering & MoU Signing di Bandung, Senin (31/10/2022).
Dia mengklaim bahwa Indonesia sudah berhasil menangani dengan baik pandemi Covid-19 lalu. Dimana, hal itu harusnya menjadi krisis bagi perekonomian Indonesia.
“Selama Covid-19 sudah jelas, mobilitas [masyarakat] sudah tidak ada, ekonomi berhenti. Tapi kenapa dunia sekarang saat ada turbulensi akibat perang, tapi kenapa [isu resesi] ini diembuskan,” ungkap dia.
“Krisis untuk mereka [Eropa, Amerika dan negara berperang] bukan untuk kita. Karena saya lihat saat Eropa tertekan Amerika tertekan, [Seperti meminta] kamu jangan investasi tapi simpan uang di bank,” jelas dia.
Menurut Raditya, ini adalah kesempatan yang tepat bagi Indonesia untuk ambil bagian dalam posisi yang menguntungkan. Salah satunya adalah menguatkan perdagangan baik domestik maupun ekspor. Untuk mewujudkan hal tersebut, Labuan IBFC dan Kadin Jabar bekerja sama membangun jembatan perdagangan produk dalam negeri ke sejumlah negara.
“Kita menginginkan pelabuhan menjadi jembatan produk dari Indonesia untuk bisa mendunia. Karena di Labuan IBFC ada sekitar 65 institusi bank yang invesment company. Jadi kita merasa perlu bekerja sama untuk mencari alternatif pendanaan dan marketing untuk kita berkolaborasi dengan IBFC, menjadikan kerjasama sangat baik produk Indonesia” jelasnya.
Karena itu, pihaknya berupaya memberikan dorongan bagi perekonomian Indonesia, khususnya tren ekspor dan perdagangan lokal, di tengah isu resesi saat ini.
“Dengan kerja sama ini kita tidak menawarkan ketakutan, kita menawarkan harapan, ini saatnya kita me-leverage peluang dan kemampuan kita,” imbuhnya.

Dalam rangka memaksimalkan potensi ekonomi Indonesia, CEO dan Pj Ketua Labuan IBFC Inc Datuk Iskandar Mohd Nuli mengaku pihaknya menyambut baik untuk menjalin kerjasama dengan Kadin Jabar.
“Kita amat senang bisa berkolaborasi dengan Kadin West Java, dalam kolaborasi bersama kita akan membantu ahli kadin yang ingin menumbuhkan perusahaan di pelabuhan, kita juga sudah saya sebut kita akan menyediakan fasilitas kantor untuk Kadin di Kuala Lumpur juga, di kantor saya,” jelasnya.
Menurut Khairul Mahali, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia, saat ini perlu adanya stimulasi permodalan hingga market untuk menjual produk dalam negeri, khususnya bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Kita perlu bagaimana petani dan nelayan kita tidak menjalankan usaha timbang-bayar saja, tapi bisa didorong untuk mengangkut permodalannya agar bisa tumbuh dan berkembang,” jelasnya.