MSS NEWS – Beberapa lokasi di Kalimantan beberapa hari lalu terkena dampak banjir. Karena banjir tak kunjung usai, banyak warga yang masih menderita hingga saat ini.
Banjir di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, berdampak pada 8.033 kepala keluarga dan menggenangi 6.911 rumah dengan total 29.695 jiwa. Dari total 30, sebanyak 17 kelurahan terendam banjir.
Di beberapa tempat, banjir belum juga berhenti. Fairid Naparin, Wali Kota Palangkaraya, juga memberikan bantuan kepada warga yang masih berjuang akibat banjir.
Ia menyambangi masyarakat di Desa Kalampangan, Desa Bereng Bengkel, dan Desa Kameloh Baru.
“Kunjungan ini juga untuk melihat keadaan warga serta memastikan ketersediaan kebutuhan bahan pokok warga terdampak banjir tercukupi. Warga juga untuk selalu waspada dalam beraktivitas di tengah kondisi banjir saat ini,” kata dia mengutip Antara, Selasa (29/11).
Penyembab Banjir di Kalimantan
Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangkaraya, luapan Sungai Kahayan dan Rungan menjadi penyebab banjir. Warga diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya banjir lagi.
Selain itu, menurut data BMKG, hujan masih mampu mengguyur beberapa tempat di Kalteng, antara lain Kabupaten Gunung Mas dan Kota Palangka Raya.
“Waspada potensi naiknya debit air di pemukiman sekitar bantaran Sungai Kahayan dan Sungai Rungan. Apalagi saat ini sejumlah wilayah kita telah mengalami banjir,” kata Kepala BPBD Kota Palangka Raya, Emi Abriyani.
Pemerintah Kota Palangkaraya saat ini telah menetapkan status tanggap banjir. Upaya intensif dilakukan untuk membantu warga yang terkena dampak.
Banjir melanda Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, sejak Kamis (24/11). Rumah penduduk, yang berjumlah sedikitnya 9.641 terendam dengan tingkat ketinggian yang berbeda-beda.
Sebanyak 11.368 kepala keluarga atau 34.029 jiwa merupakan warga yang terkena dampak. Satu orang meninggal akibat banjir di Hulu Sungai Utara.
Mengutip kantor berita Antara, banjir mulai surut pada Jumat (25/11) di Kota Amuntai.
Namun genangan air dipastikan berlanjut ke wilayah yang lebih rendah di Kabupaten HSU seperti Kecamatan Babirik, Haur Gading, Amuntai Selatan, Sei Tabukan dan Danau Panggang.