MSS News – Ratusan orang keracunan kecubung usai tak sengaja makan sayur bayam yang ternyata tercampur tanaman tersebut.
Diduga keracunan kecubung ini terjadi karena tanaman tersebut berkembang biak bersama bayam di kebun yang sama. Tampaknya para petani kurang teliti saat memanen bayam di kebun itu.
Dilansir dari India Times, Sebuah wilayah di Ibu Kota Australia, New South Wales, Victoria, dan Queensland, sekitar 200 kemungkinan kasus keracunan kecubung telah dilaporkan per 18 Desember.
Pihak berwenang percaya bahwa mungkin ada lebih banyak kasus yang dilaporkan sebagai hasil dari peningkatan kesadaran publik yang disebabkan oleh penarikan kembali dan liputan media.
Alih-alih berniat makan sayur supaya sehat, 200 orang harus menimpa akibat makan zat berbahaya tersebut. Tanaman berbahaya itu merupakan gulma bagi tanaman bayam.
Apa bahayanya jika kita keracunan kecubung? Berikut faktanya

Dugaan kuat mengarah pada temuan tanaman yang diidentifikasi sebagai Datura Thornapple alias kecubung pendek. Tanaman ini telah diidentifikasi sebagai zat tumbuhan berbahaya yang memengaruhi orang-orang di negara tersebut dan membuat mereka mengigau, halusinasi, dan penglihatan kabur. .
Jimsonweed, juga dikenal sebagai thornapple, adalah tanaman yang tumbuh dalam keluarga stramonium. Mereka dapat menghasilkan gejala seperti rasa gembira atau kebingungan, halusinasi, gangguan penglihatan, kulit memerah, pupil melebar, detak jantung cepat, serta mulut dan kulit kering. Beberapa orang mungkin mengalami ruam, sakit kepala, dan mual setelah menyentuh tanaman durian.
Ini karena buah kecubung termasuk dalam golongan tanaman opioid, seperti ganja dan katinon. Di Indonesia sendiri juga ada kecubung tinggi yang bahkan bagi beberapa orang menjadikannya sebagai tanaman hias. Tak heran, kecubung punya bunga terompet indah seperti putih, ungu, kuning, hingga jingga.
Dampak bunga ini sudah membuktikan bahayanya untuk selalu menjauhi bunga kecubung. Kendati punya bunga yang indah, akan lebih aman jika tak menumbuhkan Thornapple di sekitar tempat tinggal.
Sejauh ini sudah ada beberapa rawat inap. Namun, telah diamati bahwa mayoritas dari mereka yang terkena dampak hanya mengalami gejala sementara dan sembuh dengan cepat.