Komnas HAM Sedang Melakukan Penyelidikan Terhadap Gas Air Mata Tragedi Kejuruhan

Komisioner Komnas HAM Choirul Anam

Komnas HAM sedang melakukan penyelidikan tes pembanding untuk mengetahui kandungan berbahaya dari gas air mata Tragedi Kejuruhan Pada tanggal 1 Oktober 2022 lalu.

Komisioner Komnas HAM Choirul Anam belum bisa menjelaskan secara rinci dari hasil tes tersebut. Dia menyebut Komnas HAM masih membutuhkan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan kandungan berbahaya dalam gas air mata yang disemprotkan saat tragedi Kanjuruhan itu.

“Proses hasilnya sudah ada, cuma memang butuh untuk pembanding,” kata Anam di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Senin (24/10).

Anam berkata tes tersebut diambil dari sisa gas air mata yang menempel di salah satu pakaian korban. Selanjutnya, sebagai pembanding, Komnas HAM harus mencari sisa gas air mata dari pakaian korban lain.

Anam mengatakan, dari pakaian tersebut diharapkan masih ada sisa gas air mata yang menempel. Kini, lanjut Anam, pihaknya telah memperoleh sampel dari suporter, yakni jaket.

“Kemarin kami dapat jaket walaupun itu terlalu besar, sehingga memang kita lagi mencari pembanding yang lebih kecil,” ujarnya.

Anam menyebut proses uji laboratorium yang dilakukan Komnas HAM bekerja sama dengan Aremania suporter Arema FC, sebab sampel gas air mata merupakan temuan mereka.

“Sebenarnya kan kami itu bekerja sama dengan teman-teman Aremania. Yang menemukan (gas air mata) juga mereka, membawa ke laboratorium juga mereka sendiri. Laboratoriumnya dipilih oleh mereka sendiri,” kata Anam.

“Komnas HAM melihat barangnya, melihat bentuknya, membuat surat untuk ke laboratorium itu sebagai satu proses satu yang formal,” imbuhnya.

Sampai saat ini, kata Anam, Komnas HAM masih meyakini penyebab utamanya jatuhnya korban jiwa hingga mencapai 135 orang disebabkan gas air mata yang ditembakkan polisi.

“Dalam konteks gas air mata ini, sekali lagi kami tegaskan bahwa dia (gas air mata) penyebab utamanya,” ujarnya. Laporan terbaru, seorang suporter Arema FC, Aremania, Farzah Dwi Kurniawan dikabarkan meninggal dunia. Dengan demikian, total korban tewas Tragedi Kanjuruhan ke-135.

Leave a Reply

%d bloggers like this: