Licin Bagai Belut, Sulitnya Polisi Menangkap Warga Kampung Narkoba

Kampung Bahari saat Digerebek Narkoba

MSS News – Menangkap gembong narkoba di Kampung Bahari, Tanjung Priok bagaikan menangkap belut dengan tangan kosong, licin dan sulit sekali ditangkap.

Pasalnya, ini bukan yang pertama kalinya kampung Bahari di grebek oleh kepolisian. Namun lima kali sudah polisi bolak-balik tempat tersebut dalam tahun ini.

Tercatat, penggerebekan pernah terjadi di bulan Maret 2022. Saat itu kepolisiian mengerahkan sebanyak 700 personil gabungan TNI-Polri untuk menjaring pemakai narkoba di tempat itu.

Yang kedua terjadi bulan Agustus 2022, hasilnya ditemukan banyak tempat narkoba di dalam gubuk-gubuk sewaan dalam lokasi kejadian.

Ketiga, pada September lalu petugas mendapati adanya jejak-jejak telah terjadinya pesta sabu dipinggir rel kereta api. Sayangnya saat itu para pecandu narkoba sudah keburu kabur ke pemukiman-pemukiman warga sehingga sulit terlacak.

Keempat, pada bulan Oktober kembali lagi polisi mendatangi tempat tersebut setelah mendapatkan laporan dari sekitar masyarakat tentang adanya aktivitas haram tesebut. Hasilnya cukup beruntung, polisi mengamankan delapan orang yang diduga masih beraktivitas sebagai pecandu narkoba.

Dan yang terbaru (dan semoga yang terakhir) adalah pada tanggal 30 November lalu polisi berhasil menangkap satu orang pengguna narkoba dengan barang bukti 96,5 gram sabu.

Kali ini tampaknya ada yang berbeda, ketika polisi mulai memasuki lokasi Kampung Bahari terdengar suara petasan yang meletup-letup. Ternyata, itu adalah ‘tanda’ bagi mereka pecandu narkoba bahwa polisi sudah tiba di lokasi tersebut, dan tentu saja tanda untuk kabur.

Hal ini jelas menyulitkan para polisi untuk memberantas narkoba di Kampung Bahari. Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Wibowo mengatakan sejumlah warga menembakkan petasan ke udara ketika anggota datang ke lokasi.

“Jadi ini caranya sama seperti dulu. Kalau ada kegiatan kepolisian terkait penegakan hukum narkoba biasanya mereka melakukan perlawanan kelompok mereka dengan kode melemparkan petasan,” kata Wibowo saat dihubungi, Rabu (30/11/2022).

Wibowo mengatakan tembakan petasan itu selalu dilakukan warga ketika melihat polisi yang datang dalam jumlah sedikit. Kode petasan itu selalu dilakukan para warga di Kampung Bahari menghindari operasi kepolisian.

“Jadi seperti itu memang cara-cara di Kampung Bahari ketika mereka melihat personel polisi agak sedikit mereka tembakkan petasan sebagai kode. Tapi kalau personel cukup (banyak) mereka mundur,” katanya.

Dalam operasi hari ini, oknum warga Kampung Bahari kembali menembakkan petasan. Namun, Wibowo mengatakan petasan itu tidak diarahkan ke petugas.

Dia pun memastikan tidak ada polisi yang dilempari batu hingga terluka akibat tindakan warga Kampung Bahari hari ini.

“Nggak, dia tembakin ke atas. Kan cara mereka seperti itu. Jadi begitu lihat ada penegakan polisi terkait narkoba, mereka biasanya tembakin petasan ke udara supaya tembakan itu didengar dan sebagai kode untuk memberikan perlawanan kepada petugas,” tutur Wibowo.

Leave a Reply

%d bloggers like this: