MSS News – Toraja merupakan salah satu destinasi wisata di Sulawesi Selatan. Memang, letaknya cukup jauh dari Kota Makassar ibu kota provinsi. Setidaknya, butuh waktu sekitar 45 menit via udara dan sekitar 8 jam via jalur darat untuk bisa sampai di Kota Makale, ibu kota kabupaten Tana Toraja. Namun, daerah ini selalu punya banyak hal untuk dibarter dengan rasa lelah yang dirasakan para tamunya. Mulai dari keunikan budaya, hingga ragam objek wisatanya. Salah satunya adalah wisata yang dijuluki “Negeri di Atas Awan”.
Toraja adalah tujuan wisata populer di pulau Sulawesi Selatan. Letaknya cukup jauh dari Makassar yang jadi ibu kota provinsi. Dibutuhkan setidaknya 45 menit dengan pesawat dan sekitar 8 jam perjalanan darat untuk sampai ke Kota Makale, ibu kota wilayah Tanah Toraja. Namun, kawasan ini selalu memiliki sesuatu untuk dikompensasikan dengan menggoda pengunjungnya. Dimulai dengan budaya yang berbeda dan diakhiri dengan keragaman tempat wisata.
Dataran yang tinggi di kawasan ini adalah salah satu jalur pendakian yang menarik di Toraja Utara. Salah satunya adalah Kampung Lolai. Lolai terletak di Kecamatan Kepala Pitu, Rantepao, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan. Puncak desa ini berada 1300 meter di atas permukaan laut. Para wisatawan seringkali menyebutnya sebagai negeri di atas awan.
Disarankan para wisatawan yang ingin mengunjungi tempat ini untuk berangkat sejak sebelum subuh dalam keadaan yang masih gelap untuk menikmati sunrise. Selain itu sangat disarankan untuk memperhatikan kondisi prima kendaraan.
Meski seiring waktu, kondisi infrastruktur jalan menuju Lolai juga semakin baik. Namun tetap saja, jalannya masih terbilang sempit. Jadi, berangkat di saat lalu lintas kendaraan masih sepi sangat layak untuk dipertimbangkan.
Dilansir dari cultura, kondisi penerangan dan rumah penduduk yang letaknya berjauhan akan menyulitkan jika sewaktu-waktu ada wisatawan yang bermasalah hingga membutuhkan bantuan. Terlebih lagi, rute yang dilewati akan sangat rawan diselimuti kabut yang tentu saja akan mempengaruhi jarak pandang.
Jika memungkinkan, wisatawan dianjurkan untuk berangkat sebelum hari terlalu gelap.
Di Lolai, para pengunjung memiliki dua opsi. Pengunjung bisa berkemah sembari menunggu matahari terbit dan lebih dekat dengan hamparan awan atau pengunjung bisa memilih untuk tidur di penginapan yang tersedia di lokasi wisata ini. Di salah satu spot, tepatnya di Lempe, pengunjung bisa memilih tidur di penginapan Tongkonan. Kendaraan juga bisa diparkir dengan aman di depan penginapan.
Saat subuh, orang-orang mulai berkumpul di area awan nampak terhampar luas serupa kapas. Seiring matahari yang semakin merangkak naik, atap rumah tongkonan pun bisa terlihat dari atas di sela-sela awan yang semakin menipis.
Di Toraja, mayoritas masyarakat memang beragama kristiani. Namun, infrastruktur peribadatan khususnya untuk muslim, cukup mudah ditemukan. Termasuk di Lolai ini. Saat wisatawan muslim berkunjung ke Lolai dan tidak membangun tenda ataupun menginap di salah satu penginapan, maka tidak perlu khawatir dengan tempat sholat.
Di Lolai, terutama di Lempe, sudah disediakan musholla. Sehingga, merencanakan ke Lolai untuk memburu matahari pagi dengan berangkat sebelum terang dan sholat subuh di Lolai pun sangat memungkinkan untuk dilakukan.