Menurut Survei, Ini Alasan Orang RI Sering Buang-buang Baju

MSS NEWS – Saat ini, fashion adalah media global untuk mengekspresikan gaya dan kreativitas. Namun, realita yang memprihatinkan adalah dampak perusakan lingkungan disebabkan oleh industri fashion karena buang-buang baju.

Bayangkan jika sektor fesyen menjadi penyumbang sampah yang signifikan secara global. Kebiasaan masyarakat untuk buang-buang baju yang tidak terpakai menjadi salah satu penyebabnya.

Data dari Kementerian PPN/Bappenas menunjukkan bahwa 3 dari 10 orang Indonesia membuang bajunya setelah menggunakannya sekali saja.

Keadaan ini diperjelas dengan survei yang dilakukan Tinkerlust beberapa waktu lalu. Jajak pendapat tersebut menemukan berbagai alasan yang membuat masyarakat kerap membuang bajunya saat sudah tak terpakai.

37,2 persen dari 665 responden mengatakan mereka sangat bosan sehingga mereka akan membuangnya. Sedangkan, 22 persen lainnya mengatakan bahwa mereka perlu memperbaiki penampilan mereka, dan 21,3% mengakui bahwa pakaian mereka tidak sudah tidak layak.

Selain itu, mayoritas responden mengakui bahwa mereka tidak tahu kemana harus menyumbangkan atau menjual pakaian mereka.

Penumpukan sampah fesyen tidak diragukan lagi dipengaruhi oleh kondisi ini. Bukan hal yang mustahil bagi Indonesia untuk menempati peringkat teratas di antara penghasil limbah fesyen di dunia.

Kamu sebenarnya dapat memperpanjang usia pakaianmu daripada membuangnya. Menjual pakaian yang masih bisa dipakai sebagai produk bekas juga adalah salah satu pilihan.

Menurut Patty Amalia Kusuma, peneliti Fashion Revolution Indonesia, cara ini mungkin bisa menjadi salah satu cara menerapkan konsep sustainable fashion.

Menurut Patty, pemahaman masyarakat tentang ide fashion berkelanjutan masih samar. Dapat dimengerti jika masih ada anggapan bahwa konsep sustainable fashion itu membutuhkan biaya yang tak sedikit.

“Padahal banyak langkah kecil yang bisa dilakukan, seperti mengurangi konsumsi berlebih dan bijak dalam membeli produk fesyen,” ujar Patty saat peluncuran hasil survei di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Ia menegaskan, bisnis fashion harus memahami pentingnya membangun supply chain yang sehat. Selain itu, pemerintah perlu memberikan dukungan yang tepat dengan membuat regulasi yang tegas dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya fesyen berkelanjutan.

Leave a Reply

%d bloggers like this: