MSS NEWS – Pasca kecelakaan pada Minggu (18/12) sore, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mengaku akan melanjutkan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
Kecelakaan pembangunan kereta cepat yang terjadi baru-baru ini tidak berdampak pada pekerjaan yang sedang berlangsung, menurut Direktur Utama PT KCIC Dwiyana Slamet Riyadi.
Ia mengatakan, hingga prosedur peninjauan dan penyidikan selesai, pemasangan rel di lokasi kecelakaan dihentikan sementara. Namun, masih ada pekerjaan yang dilakukan di lokasi lain, termasuk seperti auxiliary building, stasiun, Overhead Contact System (OCS), dan lainnya.
“Kecelakaan kereta kerja ini tidak mempengaruhi proses konstruksi dan kualitas sarana dan prasarana yang digunakan dalam pengoperasian kereta cepat.” Dwiyana berujar dalam video yang didapat CNNIndonesia.com, Rabu (21/12).
Lebih lanjut Dwiyana mengungkapkan, sebagian besar sisa pekerjaan pemasangan rel hingga stasiun Halim dikerjakan tanpa menggunakan batu ballast atau ballastless.
“Pekerjaan ini akan menggunakan mesin yang lain, mesin rel ballastless yang saat ini berada di dipo Tegalluar dengan kapasitas mesin mampu menyelesaikan konstruksi jalan rel sepanjang 5 km per hari,” papar Dwiyana.
Ia menjabarkan pula bahwa kecelakaan itu terjadi pada kereta kerja yang terdiri dari lokomotif diesel dan mesin pemasangan rel.
“Kami tegaskan sekali lagi, yang keluar jalur adalah kereta kerja bukan rangkaian kereta cepat,” tegasnya.
Saat ini hanya tersedia satu lokomotif saja untuk evakuasi KA yang mengalami anjlok. Pihak KCIC sedang menunggu pengerjaan temporary rel yang akan digunakan untuk mengevakuasi lokomotif tersebut. Selanjutnya dia akan melakukan perjalanan ke Depo Tegalluar Bandung.
“PT KCIC mendukung evaluasi dan investigasi yang dilakukan Kementerian Perhubungan untuk menjamin keselamatan kerja di proyek kereta cepat Jakarta-Bandung,” tutupnya.