Pengalaman Chef Arnold Jadi Juru Masak KTT G20 : ‘The Real Pressure Test’

Pengalaman Chef Arnold Jadi Juru Masak KTT G20 : 'The Real Pressure Test'

MSSNEWS.id Pengalaman yang tak terlupakan dirasakan oleh Chef Arnold Poernomo. Dia ditunjuk sebagai penanggung jawab atas hidangan pejabat-pejabat tinggi negara yang hadir dalam acara KTT G20 di Nusa Dua, Bali.

Chef Arnold diberikan tanggung jawab sebagai salah satu chef yang mempersiapkan menu makanan untuk Presiden dari negara-negara besar dunia yang berkumpul di Bali.

Menurutnya, ini adalah salah satu pengalaman yang sulit ia lupakan. Ketika semua perhatian tertuju pada Gala Dinner yang ia persiapkan di acara tersebut.

Dalam Instagramnya, ia mengatakan :

“We made the impossible possible. Was it hard? Probably one of the hardest and most important events in my life. All eyes were on us and everyone behind the scene.”

“Kami membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin. Apakah itu sulit? Mungkin salah satu peristiwa tersulit dan terpenting dalam hidup saya. Semua mata tertuju pada kami dan semua orang di belakang layar.”

Dalam postingan feed instagram, Chef Arnold yang terlihat menyiapkan beberapa menu yang tersaji di meja dan dihadapannya terlihat Presiden Jokowi mengaku mendapat pengalaman langka dari keikutsertaanya dalam event akbar tersebut.

Arnold juga mengatakan bahwa ia dan timnya melakukan yang terbaik untuk membuat Presiden Jokowi dan Indonesia bangga dalam acara tersebut.

“Kami melakukan yang terbaik untuk melayani bangsa dan membuat Bapak dan Indonesia bangga 🇮🇩”

Karir

Chef Arnold dikenal sebagai juri dalam acara pencarian bakat masak Masterchef Indonesia di televisi. Dia pertama ditunjuk menjadi juri pada tahun 2013 menggantikan Juna Rorimpandey.

Pria berumur 34 tahun tersebut pertama kali mengenal dunia kuliner sejak masih belia. Keluarga Arnold adalah yang paling awal dalam memperkenalkannya pada dunia tersebut. Diketahui, sang ibu, Boyke Malada dikenal sebagai pastry chef yang memiliki restoran.

Mulanya, Arnold tak ada niat untuk terjun ke dunia kuliner. Namun, ketika berusia sepuluh tahun, ia dan keluarganya memutuskan pindah ke Sydney, Australia. Sejak itulah impiannya berubah haluan.

Uniknya, bakat memasak yang ia miliki bukan didapat dari sekolah formal seperti sertifikasi ataupun kursus, ia mendapatinya lewat belajar otodidak.

Pengalaman pertamanya terjun ke dunia kuliner saat ia berada di Sydney, Australia, dengan menjadi junior kitchen hand di kafe dekat rumahnya. Pekerjaan tersebut mengharuskan Arnold membersihkan dapur, termasuk mencuci piring.

Akhirnya Arnold memberanikan diri untuk mencoba pekerjaan lain. Misalnya menjadi barista, pelayan, hingga bartender, hingga akhirnya bisa menjadi koki terkenal seperti sekarang.

Pada 2010, Arnold kembali ke Indonesia setelah mendapatkan tawaran untuk bekerja di restoran di Jakarta Selatan. Keputusan tersebut ternyata membuka peluang beras bagi kariernya. Ia sempat menjadi juri tamu pada MasterChef Indonesia musim kedua dalam episode ProChef Challenge.

Setelah penampilannya yang memukau, Arnold kembali diundang dalam acara adu bakat memasak tersebut. Namun, bukan lagi sebagai tamu, melainkan sebagai juri tetap MasterChef Indonesia.***

Leave a Reply

%d bloggers like this: