MSS NEWS – Pistol milik anggota Polsek Ngaglik disita sementara, menurut Kabid Humas Polda DI Yogyakarta Kombes Yuliyanto. Hal itu disampaikan setelah insiden ditemukannya benda asing yang diduga peluru nyasar di kepala balita di Sleman.
Menurut Yulianto, pemeriksaan laboratorium forensik masih terus dilakukan. Hal itu untuk memastikan benda asing di kepala balita itu berasal dari senjata polisi atau bukan.
“Senjata sementara diamankan, senjata organik polisi. Kan kita enggak tahu benda asing yang ada di kepala si anak apakah berasal dari senjata milik Polri atau bukan.” Yulianto berkata di Mapolda DIY, Sleman, Kamis (22/12).
Baca Juga : Pasangan mahar sendal jepit di Lombok ketahuan selingkuh dengan 5 pria
Dilakukan penyelidikan terkait peluru nyasar ke kepala balita
Menurut Yulianto, penyidik Polda DIY melakukan pendekatan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengumpulkan data dan keterangan saksi. Ia mengaku semuanya masih dalam proses.
“Nanti kalau memang ada laporan resmi, kemudian meningkat pada penyelidikan atau penyidikan tentu nanti akan kita sampaikan,” ucapnya.
Kapolda DIY Irjen Suwondo Nainggolan menambahkan, kasus benda asing yang diduga merupakan peluru nyasar yang bersarang di otak anak kecil itu masih diperiksa secara mendalam.
Suwondo menyuarakan kekhawatirannya atas kejadian tersebut. Dia berharap korban cepat sembuh.
“Tidak ada satupun yang ingin hal tersebut terjadi,” kata dia.
Baca Juga : Dewi Perssik dituduh Jual Diri oleh Haters, Hard Gumay: Saya yakin seratus persen
Tersangka korban peluru nyasar yang ditembakkan petugas Satuan Reserse Kriminal Polres Nganglik pada Minggu (18/12), saat berada di sebuah warung makan di kawasan Sariharjo, Sleman, adalah balita berusia 4 tahun.
Benda asing yang mengenai kepala bocah itu kemungkinan adalah peluru yang ditembakkan sebagai tembakan peringatan petugas Reskrim Polsek Ngaglik saat mereka mencoba menangkap dua pengacau di Jalan Panggungsari, Sariharjo, menurut Kapolresta Sleman AKBP Achmad Imam Rifai.
Balita itu masih mendapat perawatan intensif di RSUP Dr Sardjito usai menjalani operasi pengangkatan peluru dari kepalanya. Sebelum melaporkan benda asing tersebut ke pihak berwajib, pihak rumah sakit melakukan pemeriksaan forensik untuk mengidentifikasinya.