MSS NEWS – Menurut laporan, ratusan pria jomblo di Korea Selatan (Berstatus Lajang) telah menghadapi kenyataan tragis meninggal dunia dalam keadaan kesepian.
Menurut CNN, pria jomblo itu kebanyakan adalah pria paruh baya yang meninggal sendirian dan tanpa orang yang dicintai.
Beberapa dari mereka, ada yang jenazahnya baru ditemukan setelah beberapa hari bahkan beberapa minggu setelah menghembuskan napas terakhirnya.
Orang yang meninggal kesepian di Korea Selatan bahkan punya ungkapan sendiri karena saking banyaknya. Kematian tersebut diberi istilah ‘godoksa’ atau ‘mati kesepian’.
Pemerintah Korea Selatan dilaporkan kesulitan mengatasi masalah ini karena jumlah orang tua melebihi jumlah anak muda di negara tersebut.
Undang-undang di Korea Selatan juga memperhitungkan kematian kesepian, seperti yang disebabkan oleh bunuh diri atau penyakit dalam kondisi seseorang terputus dari keluarga atau teman dekatnya.
Fakta bahwa jumlahnya terus meningkat setiap tahunnya membuat hal ini menjadi perhatian nasional di Korea Selatan.
Ada penyebab lain, termasuk krisis demografi negara itu. Kesenjangan kesejahteraan sosial, kemiskinan, dan isolasi social, merupakan faktor lain yang berkontribusi terhadap terjadinya ribuan pria meninggal.
Wabah Covid-19 juga mengakibatkan peningkatan jumlah pria yang meninggal sendirian. 3.378 kematian tunggal dilaporkan di Korea Selatan tahun lalu.
Menurut laporan dari pemerintah Korea Selatan, angka ini jauh lebih tinggi dari 2.142 kematian yang dilaporkan pada tahun 2017.
Tidak diragukan lagi bahwa pemerintah Korea Selatan sedang berupaya untuk menurunkan angka kematian. Pada tahun 2021, pemerintah mulai menerapkan inisiatif Pencegahan Kematian Kesepian.
Meski demikian, angka itu semakin banyak dan pria paruh baya hingga lansia yang paling berisiko meninggal kesepian.
Pada 2022 ini, angka pria yang meninggal kesepian mencapai 5,3 kali dibandingkan wanita pada 2021. Rata-rata itu lebih tinggi dibandingkan tahun lalu.
Pria berusia antara 50 dan 60 tahun meninggal kesepian pada tingkat hampir 60% pada tahun 2017. Hanya 6–8% pria berusia 20–30an yang meninggal dalam keadaan kesepian.