Qatar Singgung LGBT dalam Pagelaran Piala Dunia

Mss News Qatar singgung LGBT dalam pegelaran Piala Dunia yang akan digelar di negaranya. Salah seorang duta besar Qatar menggambarkan LGBT sebagai “kerusakan dalam pikiran” dalam sebuah wawancara dengan penyiar publik Jerman ZDF.

Tanggapan serupa dilontarkan oleh Mantan pemain tim nasional Qatar Khalid Salman yang mengatakan bahwa menjadi gay adalah “haram,” atau dilarang dalam bahasa Arab, dan bahwa ia memiliki masalah dengan anak-anak yang melihat orang gay.

Kutipan wawancara ini disampaikan lewat program berita ZDF dan Heute Journal dikutip dari 1news.

Jerman mengutuk pernyataan Salman

Menteri Dalam Negeri  Jerman menanggapi hal tersebut dengan komentar negatif.

“Tentu saja komentar seperti itu sangat buruk, dan itulah alasan mengapa kami mengerjakan hal-hal di Qatar semoga membaik,” kata Nancy Faeser, Selasa.

Diperkirakan sekitar 1,2 juta pengunjung Internasional akan memadati turnamen Piala Dunia 20 November 2022 mendatang. Kekhawatiran tentang wisatawan LGBTQ yang menghadiri Piala Dunia juga telah diungkapkan semenjak beberapa waktu lalu.

Dalam wawancara tersebut, Salman juga mengatakan bahwa homoseksualitas “adalah bahaya spiritual”.

“Selama Piala Dunia, banyak hal akan datang ke negara ini. Mari kita bicara tentang gay,” kata Salman dalam bahasa Inggris, yang secara bersamaan di-dubbing ke dalam bahasa Jerman di segmen TV.

“Yang paling penting adalah, semua orang akan menerima bahwa mereka datang ke sini. Tapi mereka harus menerima aturan kita.” tegasnya.

Wawancara kemudian langsung dihentikan oleh petugas pendamping. Penyelenggara telah berulang kali mengatakan semua orang diterima di negara itu selama Piala Dunia.

Faeser, yang juga bertanggung jawab untuk olahraga, mengatakan ketika dia mengunjungi Qatar seminggu yang lalu bahwa perdana menteri negara itu telah memberinya “jaminan keamanan” untuk para penggemar “tidak peduli dari mana mereka berasal, siapa yang mereka cintai dan apa yang mereka yakini”.

Faeser mengatakan tidak ada perubahan sikap dari perdana menteri, yang juga menteri dalam negeri Qatar. Dia berencana untuk melanjutkan perjalanan ke pertandingan pembukaan Piala Dunia Jerman melawan Jepang.

Bulan lalu, duta besar Jerman untuk Qatar dipanggil oleh pemerintah di sana setelah Faeser muncul untuk mengkritik negara itu karena catatan hak asasi manusianya.***

Leave a Reply

%d bloggers like this: