MSS NEWS – Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengusulkan impor beras untuk mengisi cadangan pemerintah (CBP). Bahkan, impor harus segera diselesaikan.
Ini karena Buwas, panggilan akrabnya. Dia mengklaim stok CBP saat ini hanya 651.000 ton—kurang dari separuh target 1,2 juta ton.
Karena pasokan yang terbatas dan harga jual yang tinggi, penyerapan beras di tingkat produsen mengalami penurunan sehingga stok CBP menipis.
“Dari target yang kita alokasikan, kita sudah kumpulkan semua penggilingan dengan mitra kita. Yang tadinya sudah disepakati sampai Desember 2022, kita bisa serap 500 ribu ton sudah ada kontraknya, tapi sampai hari ini kita hanya mampu menyerap 92 ribu ton,” tutur Buwas, dilansir Antara, Rabu (16/11).
Menurut Buwas, penurunan produksi menjadi penyebab kelangkaan beras atau gabah di tingkat produsen. Ini akibat dari perubahan cuaca yang menyebabkan gagal panen di beberapa lokasi.
“Selain ada anomali cuaca, kita harus sadari kita tidak bisa pastikan hasil panen sesuai dengan fakta di lapangan, pasti produktivitas gabah pasti turun. Karena di beberapa wilayah Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung, juga terendam banjir sawah yang sudah mau panen, sehingga mempengaruhi jumlah yang akan panen,” imbuh Buwas.
Harga beras atau gabah mengalami kenaikan sejak Juli 2022, menurut Arief Prasetyo Adi, Kepala Badan Pangan Nasional (NFA).
Karena biaya produksi yang meningkat akibat harga pupuk yang lebih tinggi, termasuk pengaruh kenaikan harga bahan bakar.