Tak hargai adat Bali dengan injak sesajen warga, rombongan siswa kesurupan massal

Tak hargai adat Bali dengan injak sesajen warga, rombongan siswa kesurupan massal

MSS News – Pulau Bali kerap kali dijadikan tujuan wisata para siswa-siswi yang akan melaksanakan Study Tour. Hal ini juga menjadi tujuan bagi SMP asal Sleman yang pada Senin (12/12/2022) mengunjungi pulau dewata ini. Diketahui, mereka tak hargai adat Bali sehingga terjadi yang tidak diinginkan.

Selain pemandangannya yang menakjubkan, Bali juga dikenal dengan kekayaan budayanya. Umumnya masyarakat Bali menganut agama Hindu. Hal ini tentu saja membuat Bali memilki banyak Pura dan dan sesajen atau sejenisnya.

Baru-baru ini beredar Video sekelompok siswa yang melakukan perjalanan sekolah ke pulau dewata itu menjadi viral. Sekelompok siswa di Bali tampak menginjak-injak dan meludahi sesajen saat sebelum mereka mengalami kesurupan massal.

Sejumlah siswa SMP asal Sleman yang tengah study tour ke Bali mengalami kesurupan masal, Senin (12/12/2022). Sebelumnya para siswa diduga melakukan tindakan yang kurang menghormati adat setempat.

Kepala Dinas Pendidikan Sleman, Ery Widaryana, menjelaskan awalnya ada sebanyak tujuh orang dari SMPN 2 Ngemplak yang mengalami kesurupan. Rombongan ini kemudian ketemu dengan SMPN 1 Cangkringan yang kemudian mengakibatkan kesurupan lebih banyak lagi.

Menurut info yang beredar, kesurupan ini terjadi di halaman sebuah tempat pembelian oleh-oleh di Bali.

Tak hanya satu dua, jumlah siswa dan siswi yang kesurupan cukup banyak. Suara teriakan pun seolah bersahutan dari mana-mana. Tampak guru yang ada sedang menangani para siswa yang kesurupan.

Menurut warga yang berada di lokasi, mereka dicari oleh “Due” atau penunggu Pura Tanah Lot dan Penglipuran. Bukan tanpa alasan, mereka diduga berlaku kurang pantas seperti mengambil kerang dan dibuang di daerah Batubulan. Selain itu, ada juga dugaan dengan sengaja menginjak, meludahi sesajen, dan berkata tidak sopan di Penglipuran.

Dibantu Pemangku Adat Setempat

Karena cukup kewalahan karena banyaknya siswa yang kesurupan, akhirnya para guru dibantu oleh pemangku adat Bali setempat. Mereka juga diminta mengembalikan kerang-kerang yang dibuang ke tempat asalnya.***

Sumber : Merdeka

Leave a Reply

%d bloggers like this: