MSS NEWS – Kabupaten Garut, Jawa Barat diguncang gempa pada Sabtu (3/12) pukul 16.49 WIB. Rumah penduduk setempat rusak akibat gempa bermagnitudo 6,4, dan 1 orang terluka.
Pakenjeng, Cikelet, dan Selaawi tercatat sebagai tiga kecamatan terdampak oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar.
Desa Tanjungjaya dan Desa Jatiwangi di Kecamatan Pakenjeng adalah dua dari lima desa yang terkena dampak, menurut Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Jabar. Kemudian datang Desa Putrajawa di Kecamatan Selaawi dan Desa Cigadog di Kecamatan Cikelet.
Gempa bumi di desa-desa ini berdampak rata-rata pada satu tempat tinggal. Kemudian, satu sekolah di Desa Jatiwangi terkena dampak, khususnya area dapur.
Gempa kemarin sore itu juga mencatat satu korban luka-luka dari Desa Putrajawa. “Korban sudah dibawa ke puskesmas terdekat,” ujar Pusdalops BPBD dalam sebuah informasi yang dibagikan via grup WhatsApp.
Saking kuatnya gempa, para relawan yang bertugas di Markas PMI Cianjur bergegas keluar. Hal itu menurut, Koordinator Lapangan Tanggap Darurat Bencana PMI Cianjur Fajar Aciana.
“Gempa Garut cukup kencang dirasakan terlebih mereka yang berada di dalam ruangan, langsung berhamburan keluar ruangan, kami pikir gempa susulan kembali terjadi dengan lokasi Cianjur,” ujar Pusdalops.
Pusdalops pun berkoordinasi dengan posko terpusat Pemkab Cianjur terkait dampak gempa. “Kami masih melakukan koordinasi dan mengirim relawan ke lapangan untuk melakukan pendataan, semoga gempa Garut ini, tidak membuat warga Cianjur bertambah trauma,” katanya.
Di Kabupaten Cianjur, gempa garut sangat terasa. Warga di Cianjur yang belum pulih dari gempa bermagnitudo 5,6 yang terjadi pada 21 November 2018, trauma dengan hal tersebut.
Lebih dari 300 orang meninggal akibat gempa tersebut, dan delapan korban masih hilang dan belum ditemukan hingga saat ini. Rumah milik warga juga menjadi korban.